Sunday, March 24, 2019

Burung Kuau Salah Satu Identitas Suku Dayak

Burung Kuau atau sering di sebut burung heruei atau wurung jue. Burung kuau ialah burung yang berasal dari kepulauan indonesia, yaitu Kalimanatan. Burung ini gotong royong termasuk jenis unggas yang tergabung dalam marga argusianus.
 Burung ini di kategorikan hampir punah alasannya ialah habitat dari burung ini ialah hutan orisinil atau hutan yang jarang terjamah oleh manusia, bukan hutan sekunder dan bekas tebangan hingga ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.

Ciri burang ini gampang untuk di kenali alasannya ialah mempunyai badan yang indah dan spesifik. Tubuh yang jantan lebih besar dari pada yang betina. Berat burung ini ialah mencapai11,5 kg dan panjangnya ialah 2 meter, alasannya ialah ekor burung ini panjang nya mencapai 1 meter lebih. Untuk pejantan bulu sayap dihiasi bintik besar berbentuk mata, bulu utama coklat karat dgn bintik kuning kebo & hitam yg berpola rumit, sedangkan untuk betina ekor & bulu sayap lebih pendek, berwarna gelap. Keduanya kulit gundul pd kepala, leher biru, jambul pendek gelap, iris merah coklat, paruh kuning, kaki merah. Umumnya, berwarna dasar kecoklatan dan dengan bundaran bundaran kecoklatan. Kulit disekitar kepala dan leher kuau jantan berwarna kebiruan. Bagian belakang jambul betina, ditumbuhi jambul yang lembut. Warna kaki kuau betina kemerahan dan tidak mempunyai taji/susuh. Selain dari ciri di atas, jikalau anda pernah mendengar bunyi dari burung ini, suaranya menyerupai “ku-wau – Ku-wau” bahkan bunyi burung ini dapat terdengar jauh hingga mencapai lebih dari 1 km di dalam hutan.

Saya pernah melihat burung ini ketika berada di deareh sekitar gunung kasali di kab. Barito Timur, ketika burung ini terbang aku melihat menyerupai ada burung raksasa yang lewat, dan juga kepakkan sayap dari burung ini yang lebar nya mencapai 2 meter, menyerupai sebuah helli copter lewat, sayangnya aku tidak sempat mengabadikan gambarnya alasannya ialah aku melihat burung ini hanya dikala terbang saja.

Burung ini ialah burung yang setia dengan pasangan nya, burung ini akan hidup bersama hingga ada yang meninggal dan dalam masyarakat Suku Dayak Maanyan di Kalimantan tengah, tepatnya di kab. Bar – tim dan kafe – sel, burung ini melambangkan sebuah kesetiaan, kesucian, keagungan, kebersihan diri dari segala hal dan kewaspadaan terhadap ancaman-ancaman, maka dalam watak perkawinan dayak maanyan bulu burung heruei (wurung jue, dalam bahasa dayak maanyan) ini di pakai dalam program watak “nyama wurung jue”. Biasanya bulu burung ini di letekan atau di pasang di kepala sebagai simbol perkawinan dayak maanyan.
 

Demikian perjalanan di tanah dayak.
#the city of bbm


EmoticonEmoticon