Sunday, March 24, 2019

Sejarah Berdirinya Kw Dusmala Kota Palangkaraya

KW DUSMALA yaitu kependekan dari Kerukunan Warga Dusun, Maanyan dan Lawangan. Organisasi yang di dasari oleh perkumpulan 3 bahasa yang bersal dari DAS Barito.
 
Organisasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1968 di Palangka Raya. Tentunya tidak lepas dari liku-liku perjalanan warganya di perantauan. Kondisi pada ketika itu sangat miris dan kurang mendukung, baik kondisi eksteren maupun interen.

Sejumlah tokoh-tokoh warga Dusmala di antaranya C Luran, Drh. GS. Rubay, Pagoe Bangel, Drs. FD. Leiden, Drs Bart Ludjen, KH Wenthe, Siswo Partomo, Charles Dioh, F Iyun Kekes, Apria Densen, E.U. Ningkis, Samin Banjeng, Nimerson Undak, Esman K, Angkie Yandeng, Tikel Ngampar, Dolar Gajut, S.Widjur dan sebagainya (mohon maaf, nama-nama tersebut belum sanggup disebutkan secara keseluruhan), melaksanakan pertemuan terbatas di rumah Drh. GS. Rubay.


Para tokoh ini setuju untuk mendirikan organisasi Kerukunan Warga Dusun Maanyan (Dusma) dengan susunan pengurus sebagai berikut :
Penasehat              : C. Luran, Drh. GS. Rubay, dan Pagoe Bangel
Ketua                      : Drs. F.D. Leiden
Wakil Ketua I        : Drs. Bart Ludjen
Wakil Ketua II      : KW. Wenthe
Wakil Ketua III     : Siswo Partomo
Sekretaris               : Charles Dioh
Bendahara              : F. Iyun Kekes, BA.


Para pengurus ini dibantu beberapa Tueh Bantai antara lain, Apria Densen, E.U. Ningkis, Samin Banjeng, Nimerson Undak, Esman K, Angkie Yandeng, Tikel Ngampar, Dolar Gajut, S.Widjur dan sebagainya. 


Kepengurusan pertama yang dibuat tersebut berlangsung hingga tahun 1994. Kepengurusan ini berlangsung cukup usang dan tidak dilakukan perombakan ‘kabinet’ karena beberapa hal. Persoalan itu lebih kepada itikad kehadiran warga pada ketika rapat pergantian pengurus.


Kepengurusan pada tahun 1994 berganti sesudah Drs. FD. Leiden meninggal dunia. Jabatan ketua selanjutnya diteruskan oleh Drs. Bart Ludjen selaku Wakil Ketua I. “Setiap kali pengurus mengundang warga untuk melaksanakan pergantian pengurus, tidak ada yang hadir, dengan demikian maka kepengurusan yang usang masih berlaku,” kata F. Iyun Keks, BA.
Terbentuknya organisasi satu-satunya yaitu bergerak di bidang sosial yaitu membantu anggota warga bila ada yang sakit, kawin, meninggal dunia ataupun kesulitan-kesulitan lainnya.


Tujuan lainnya pada ketika itu masih belum sanggup dipikirkan alasannya kondisi yang masih belum memungkinkan. Pada tanggal 2 Desember 1994 diadakan rapat pleno Warga Dusmala yang dipimpin oleh 5 orang, yaitu :
Ketua                : Drs.C. Yus Ngabut, MPd.
Sekretaris        : Drs. Yanson Mawar, SH.                                   
Anggota           : Drs. Marhasan Gaher, Apria Dansen, BA, dan Drs. F       Sion Ibat.
Rapat pleno tersebut berhasil menyusun kepengurusan gres dan menyempurnakan nama organisasi. Hal ini seiring masuknya Suku Lawangan dalam keorganisasian tersebut, sehingga organisasi berubah nama menjadi Dusun, Maanyan, dan Lawangan (Dusmala). Susunan pengurus Dusmala ini mencakup :
Ketua                     : Drs. Bart Ludjen
Wakil Ketua I       : Ir. Brita Asi Saloh
Wakil Ketua II     : Drs. F. Sion Ibat
Wakil Ketua III    : Pdt. Drs. Itjurhan Wu’i
Wakil Ketua IV    : F. Iyun Kekes, BA
Wakil Ketua V      : Drs. S. Widjur M.D.
Sekretaris              : Kasmody Leiyen, SH
Wakil Sekretaris   : Bied Nego Handen Galap, Shut.
Bendahara             : Ny. Halene Kudik Kitting
Wakil Bendahara  : Drs. Ginson D. Pindah.


Kepengurusan ini dilengkapi oleh 7 bidang dan 8 Tueh Bantai.
 Pengurus gres tersebut bertugas untuk menata organisasi menjadi lebih baik, alasannya kondisi yang cukup memungkinkan. Langkah awal yang dilakukan yaitu menciptakan pembagian kiprah masing-masing bidang dan meminta bidang-bidang tersebut menciptakan konsep jadwal kerja untuk dibahas secara bersama-sama. Niat baik ini tentunya tidak serta merta sanggup terwujud alasannya begitu banyak hambatan yang harus dihadapi para pengurusnya. Cukup banyak hambatan yang harus dipecahkan dan diselesaikan secara bersama-sama.


Pada tanggal 28 Oktober 2000, bertepatan dengan kedatangan Presiden RI, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ke Palangka Raya dalam rangka HUT Sumpah Pemuda, Drs. Bart Ludjen meninggal dunia secara mendadak.
“Menyikapi kondisi ini, saya lantas memberikan sambutan secara terbuka kepada para Generasi Muda pada Perayaan Natal Pemuda Dusmala dan Perayaan Natal Warga Dusmala pada tahun 2000. Saya menghimbau warga Dusmala untuk memikirkan pergantian pengurus dan menata kembali organisasi sesuai perkembangan situasi dan kondisi.
Tantangan saya itu menerima balasan nyata dari Kaum Muda Dusmala,” kata F. Iyun Kekes, BA.


Melalui Musyawarah Daerah (Musda) Warga Dusmala pada bulan Februari 2001, telah dibuat Pengurus Kerukunan Warga Dusmala masa bakti 2001-2006, dengan susunan pengurus :
 Penasehat              : - Pagoe Bangel, Drs. AD. Leiden, F. Iyun Kekes,

                                      BA, Apria Dansen, BA,  Drs F Sion Ibat, 
                                      Kasmody Leiyen, SH, dan Drs. Belman Nyangkal, MM.
Ketua Umum         : Drs. Ardiman W. Magan
Wakil Ketua I        : Drs. Risnadoni Bungken
Wakil Ketua II       : Is. Hendri Nahan
Wakil Ketua III      : Drs. Lelo L. Pera
Wakil Ketua IV      : Ir. Awat Praja Sinseng, MSi.
Wakil Ketua V        : Drs. Marnan Iban.
Sekretaris Umum  : dr. Don FD Leiden SpOG, MMR
Sekretaris I             : Fitroni Arsiano Putra, Shut.
Sekretaris II            : Drs. Aratuni D. Djaban, Shut.
Bendahara Umum : Drs. Meiliantoni
Bendahara I            : Harry Arayanto Kekes, SE.


Kepengurusan ini dilengkapi oleh 7 bidang dan 8 Tueh Bantai.
Setelah berakhirnya kiprah sosial Pengurus Kerukunan Warga Dusmala Masa Bakti 2001-2006, diadakan Musda Warga Dusmala pada tanggal 20 Januari 2007. Musda tersebut berhasil menunjuk pengurus gres masa bakti 2007-2012. Kepengurusn gres ini menekankan 3 jadwal prioritas mencakup pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Susunan pengurus masa bakti 2007-2012 yaitu sebagai berikut :
Ketua Umum            : Marthin Ludjen
Wakil Ketua I            : Drs. F. Sion Ibat
Wakil Ketua II          : Prof. Kumpiady Widen, MA, MPh.D 
Wakil Ketua III         : dr. Marhaen Leiden, MSc.
Wakil Ketua IV          : Drs. Amulana A. Lingu, MSi.
Wakil Ketua V            : Drs. Waria Joni Sutrisno.
Sekretaris Umum     : Drs. Aratuni D. Djaban, Shut.
Sekretaris I                 : Fitroni Arsiano Putra, Shut.
Sekretaris II               : Ir. Tariano Buchar, MSi.
Bendahara Umum    : Harry Arayanto Kekes, SE.
Bendahara I               : Ny. Dra. Kerideni Areramon


Kepengurusan ini dilengkapi oleh 5 bidang dan 8 Tueh Bantai, dan 26 Bantai. Selanjutnya pada pengurusan ini juga menambah Bantai menjadi 28. “Terpilihnya pengurus gres ini juga melaksanakan perubahan kata Ma’anyan dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) menjadi Maanyan,” kata F. Iyun Kekes, BA. 


SEJARAH DUSMA/DUSMALA INI SEBELUMNYA TELAH DISUSUN OLEH PULAKSANAI TAKAM URIA NANYU LUDJEN, SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN TERHADAP ORGANISASI KERUKUNAN WARGA. SALAM.(tim)


#dusmala
Sangkay city


EmoticonEmoticon