Tuesday, March 19, 2019

13 Peninggalan Purbakala Maanyan

13 Peninggalan Purbakala Maanyan

1.    Hujung Panti
Sebuah tonggak kayu yang dinamakan "Hujung Panti", gunanya ialah tempat orang Maanyan kuno memandikan anak disungai untuk pertama kalinya yang disebut "Mubur Walenon'. Tonggak kayu itu digunakan hingga kala ke-14, terletak di sebelah barat maritim kota Banjarmasin.

2.    Pengambangan, Banjarmasin Timur, Banjarmasin
Di km 3, masuk sejauh kurang lebih 800 m kekiri jalan arah Martapura, terdapat sebuah tempat yang dinamakan Pangambangan. Pada kawasan seluah 1 ha, terdapat permukaan tanah yang bersih, sebab tidak terdapat satupun pepohonan yang sanggup tumbuh. Diduga di situlah tempat pemukiman orang Maanyan yang pertama yang dipercaya oleh mereka, sebagai bekas bangunan Balai Adat hingga kala ke-16.

3.    Pulau Banyar Kayutangi
Kebun buah-buahan yang dinamakan Pulau Banyar Kayutangi, tempat pemukiman orang Maanyan hingga awal kala ke-16. Di sini masih terdapat tiang-tiang bekas rumah kuno, terbuat dari kayu besi yang masih tersisa hingga sekarang, terletak 24 km dari kota Banjarmasin arah ke lapangan terbang Syamsuddin Noor.
lewu hante taniran
4.    Belontang
Tempat ditemukan Belontang dan makam kuno dari kayu besi terletak di Liang Anggang. Belontang dalam etika orang Maanyan ialah sebagai simbolis arwah orang yang sudah meninggal diadakan pesta etika secara sempurna.

5.    Gunung Pematon
Gunung Paramaton atau gunung Madu-Maanyan, tempat penyimpanan pusaka kerajaan Nansarunai, setelah dirampas kembali dari Tanjung Negara atau Banjarmasin pada tahun 1362.

6.    Sumur Pahit
Di kota Martapura terdapat Belontang dan sumur kuno yang dinamakan Sumur Pahit, peninggalan orang Ma'anyan hingga kala ke-14. Sewaktu penggalian terusan pengairan dari waduk Riam Kanan ke arah Banjar Baru terdapat kuburan kuno orang Ma'anyan yang digunakan hingga kala ke-16.

7.    Pemukiman Nansarunai kuno
Di km 24 dari Martapura ke arah Rantau, 150 m kanan jalan terdapat sebuah gua dan tanah yang sedikit ditumbuhi pepohonan. Diduga tempat itu ialah bekas pemukiman yang disebut Nansarunai kuno hingga awal kala ke-13, dan belum mengenal pemerintahan sistem raja. Sesudah Nansarunai dipindahkan ke Banua Lawas, gres timbul pemerintahan dalam bentuk kerajaan serta lahirnya aturan etika yang digunakan oleh orang Maanyan hingga sekarang.

8.    Pulau Kadap
Daerah yang dinamakan Pulau Kadap, yaitu tempat pemusatan prajurit-prajurit Nansarunai, sebelum perang Nansarunai ke-2 tahun 1362.

9.    Candi Laras
Di kawasan Margasari, terdapat candi Laras tempat pemujaan agama Hindu Syiwa, dari kerajaan Negara dipa kala ke-14 hingga kala ke-16. Di sini terdapat juga sebuah patung batu, berupa ujud kepala babi sebagai prasasti yang dibentuk oleh orang Maanyan tahun 1363.

10.    Negara, Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan
Desa Negara, ialah tempat pemukiman bekas prajurit-prajurit Majapahit, terdiri dari orang Majapahit sendiri, orang Madura, orang Bugis dan orang-orang Nansarunai, setelah final perang Desember 1362, di sini terdapat :
-    Para berilmu besi yang jago dalam pembuatan kapal-kapal serta peralatan rumah tangga lainnya.
-    Para jago pembuat tembikar, kenong atau gamelan dan gelang untuk tarian wadian Bawo dan wadian Dadas. Khusus untuk gamelan mereka buat menggunakan lima nada, yaitu do, re, mi, sol dan la ialah nada-nada yang digunakan oleh orang Maanyan dalam musik.
-    Terdapat sebuah sumur kuno yang airnya berwarna merah, sebagai prasasti insiden perang Desember 1362.

11.    Candi Agung di Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara
Di kota Amuntai, terdapat Candi Agung yaitu tempat pemujaan agama dan Tambak wasi, yaitu tempat pembakaran jenazah para prajurit Majapahit korban perang Nansarunai ke-1 pada bulan April 1358. Berdasarkan uji sampel arang tahun 1996, candi dibangun kisaran tahun 242-226 SM(Kusmartono & Widianto, 1998:19-20)

12.    Banyu Hirang, Danau Panggang, Hulu Sungai Utara
Bertempat di Banyu Hirang, diselatan Kecamatan Danau Panggang terdapat :
-    Beberapa kuburan massa yang disebut Tambak, yaitu tempat penguburan para prajurit Nansarunai dan Majapahit korban perang Desember 1362.
-    Pada tahun 1953, pernah ditemukan oleh seorang penjala ikan yang berjulukan Abdullah Wahab sebuah tiang kapal tertimbun lumpur sedalam sekitar 1 m dari permukaan air. Jalanya tersangkut pada tiang kapal yang belum beliau ketahui sejarahnya. Tempat ia menjala ikan tersebut yaitu sebuah danau yang dinamakan Telaga Silaba, di selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

13.    Pasar Arba, Banua Lawas, Tabalong
Di Pasar Arba atau Banua Lawas, ialah tempat kerajaan Nansarunai dari tahun 1309-1358, di sini terdapat peninggalan kuno antara lain :
-    Makam raja Raden Anyan atau populer dalam sejarah mulut orang Maanyan mereka sebut Am'mah Jarang. Terletak di belakang masjid bau tanah Banua Lawas.
-    Sumur Tua tempat Raden Anyan gugur ditumbak oleh Laksamana Nala, tertutup lantai mesjid.
-    Pohon Kamboja besar-besar, sebanyak tujuh pohon, terletak di belakang mesjid bau tanah tersebut, sebagai peringatan moksanya tujuh orang putera Raden Anyan yaitu; Jarang, Idong, Pan'ning, Engko, Engkai, Liban dan Bangkas.
-    Terdapat sebuah sumur bau tanah sekitar 1 km arah barat kota kecamatan Banua Lawas yang disebut Sumur Am'mah Jarang, nama kecil Raja Raden Anyan,digunakan khusus bagi anggota keluarga kerajaan Nansarunai.

sumber : wikipedia indonesia


EmoticonEmoticon