Monday, March 25, 2019

Sejarah Desa Sarapat

Dasa Sarapat yaitu desa yang terletak di Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Desa ini juga menjadi perbatasan antara kecamatan dusun timur dan kecamatan paju epat, atau antara Dayak Maanyan Paju Sapuluh dan Dayak Maanyan Paju Epat.
Selain berbatasan dengan desa Murutuwu di Kecamatan Paju Epat, desa Sarapat juga berbatasan dengan desa Patai, Harara, dan juga kota Tamiang Layang. Desa sarapat juga terbagi menjadi 3 tempat lain nya menyerupai “Sarapat” yang berbatasan lansung dengan Paju epat, “Eba Raya” yang ada di tengah, dan Sangkai ( ) yang berbatasan lansung dengan kota Tamiang Layang.

Lalu bicara perihal sejarah. Ett, pire sa umur nu henga heei bapaner datang sajarah?. Yah ipikir sa hie.... sa na tulisku hang ina datang Kayu Panantai Ira, Watu Balai, Janah Munsit, Lasi Muda, baya

Ada yang beropini bahwa nama Sarapat berasal dari nama sebuah flora pakis yang disebut PAKUN RAPAT, mungkin inilah asal nama SARAPAT. Dulu sejarahnya penduduk sarapat mengalami 3 kali perpindahan tempat pemukiman yaitu :
-    pertama di Janah Munsit (untuk membaca artikel saya perihal Janah munsit klik disini), letak nya ada di pertengahan, di jalan penghubung antara Sangkai City dan Pal 4 Tamiang Layang, disini juga dibangun LP/Penjara Kabupaten Barito Timur.
-    kedua di Kuwangan Batak/Kubangan Kerbau, saya tidak begitu tau dimana tempatnya, tapi ada yang menyampaikan begitu.
-    Ketiga di Sarapat dan disini juga terdapat Watu Balai (batu keramat, kerikil yang dipakai untuk mengasah amang atau mandau) serta kuburan – kuburan bau tanah (maaf saya tidak memberi tau dimana posisi dari kerikil tersebut) disini juga terdapat kuburan kuburan tua. Dan dilokasi inilah bahu-membahu kampung pertama penduduk sarapat.

Sejarah lain nya yaitu penduduk desa Jaweten, Sumur dan sekitarnya yaitu keturunan sarapat, dan terbukti alasannya banyak penduduk Jaweten, dan Sarapat masih mempunyai relasi darah atau saudara sepupu, (ipulaksanai atau itawari). Kenapa demikian? ,, dulu nya orang orang desa sarapat pergi untuk berladang atau berkebun dengan istilah lain “ngume” ke jawaten, usang kelamaan banyak yang menetap di jaweten dan menciptakan perkampungan sendiri, jadi Desa Jaweten yaitu tempat berkebunnya penduduk Desa Sarapat. Jawaten dan desa disekitarnya disebut “Lasi Muda” yang artinya bekas perkebunan yang baru. 

Di desa sarapat juga mempunyai situs sejarah lain nya menyerupai Kayu Besar Panantai Ira yang menjadi simbol perdamaian desa sarapat dan desa murutuwu atau pedamaian Dayak Maanyan Paju 10 dan Dayak Maanyan Paju 4. Hang awe iru? Haut rata daya sawit. Yah, pohon besar itu kini sudah menjadi lahan sawit PT Sawit Graha Manunggal (PT.SGM) yang seluas 685 hektar, sangat di sayangkan.. 

Artikel ini bersumber dari internet dan beberapa penduduk orisinil sarapat. Saya sendiri yaitu orisinil ulun Dayak Maanyan Paju Sapuluh, lahir Sarapat 08 februari 1996 (17 tahun, + 3). Kaprikornus dalam artikel ini hanya sebagian dari sejarah desa sarapat, dan juga bukanlah sejarah baku desa sarapat, mungkin juga banyak salah nya., tapi, Untuk anda yang membaca goresan pena ini, dan juga mengetahui sejarah Desa Sarapat Mohon kritik dan saran semoga saya sanggup menyempurnakan goresan pena ini. 
Tabe tika kami .


– 28 11 2015 - Depri Manuel –
Facebook   : Depri Manuel Ctid
Twitter        : @DMsantay


EmoticonEmoticon