Sunday, March 17, 2019

Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part Iv “Sejarah Iman Keharingan Luangan”

AAA – Berikut ialah dongeng sejarah Dayak Lawangan, dongeng ini bersumber dari artikel salah satu blog, yaitu Bahasa Maanyan, dongeng ini merupakan bab keempat

Dalam artikel tersebut berjudul :
SEJARAH KEPERCAYAAN KEHARINGAN LUANGAN

Sejarah Daerah REGAN TATAU MENTELEDOK LOYANG DANUM

Daerah ini terdapat perantaraan KEPALA SUNGAI TALAKE, anak sungai PASIR dan bersahabat kepala sungai TOYEP anak sungai TABALONG KIWA, serta PEDUSUNAN ini boleh yang terbesar pada jamannya, sebelum adanya RAJA. 

Dikarenakan tempatnya sangat luas maka dengan sendirinya penduduknya menjadi banyak, serta adab dan kepercayaan bercorak ragam, sesuai kepercayaan masing-masing. 

Dengan adanya adat/kepercayaan ini bagi pihak SUKU KEHARINGAN LUANGAN . Masing-masing dipegang oleh : 
a.    Adat Istiadat, awalnya dipegang oleh SERUNAI SOONG BUEN (seorang laki-laki) kemudian diteruskan oleh KAKAH MANGBULU 
b.    Kepercayaan Tuyo Amal, dipegang oleh PUTI SONGKONG(DATU PUTI SONGKONG) yang bergelar APAR BULAU ULING LANGIT

Kepercayaan ini tetap dijalankan sesuai dengan perintah dari LEWIN LANGIT semenjak mereka berpisah dengan LEWIN TANA.

Semenjak adanya Pedusunan REGAN TATAU inilah maka timbul HUKUM , ADAT dan AMAL KEPERCAYAAN yang dibuat dan diterapkan untuk mengurus segala Hukum dan Adat.

Diangkatlah Mantir-Mantir (Penghulu) untuk meneliti dan memperhatikan keadaan di dalam
kampungnya supaya menangani :

a. Soal adab dan aturan tentang Perkawinan 
b. Soal adab dan aturan tentang Belian-Belian
c. Soal adab dan aturan tentang Kematian

Turunan sejarah
Belian Bawo terdapat dari, yang diteruskan oleh pria yakni dari nama NALAU
bergelar MA SUMPING NGOYAU BAWO sedangkan belian wanita SENSI NE SENSAN.
Diteruskan oleh muridnya berjulukan TOJE TAMUN TELEW.

Kepercayaan Hindu Keharingan Luangan dibawakan oleh DATU SONGKONG yang bergelar APAR BULAU ULING LANGIT. Sesuai dengan perintah LEWIN LANGIT semenjak perpisahan mereka sesudah terjadinya langit dan bumi, semenjak itu  DATU PUTI SONGKONG meneruskan ajaran-ajaran kepercayaan Hindu Keharingan Luangan dan selanjutnya aliran kepercayaan ini diteruskan oleh AYUS, INTONG dan TIA PELULE.

Memperhatikan bahwa pedusunan REGAN TATAU telah maju kemudian mereka membawa aliran dan kepercayaannya ke tempat KAYUNTANGI oleh AYUS, INTONG dan TIA PELULE beserta rombongannya. Kemudian mereka mengadakan pembangunan dan langgar  amalnya.TIA PELULE meneruskan perjalanannya.

Kemudian KAKAH UKOP menyusul mereka dari tempat REGAN TATAU, dan terus bertempat tinggal ke tempat PASIR KENILO wilayah Kalimantan Timur, dan dari situlah  beliau ingin mencari dimana letak bersama-sama pinggir dunia, maka berangkatlah dengan menggunakan WETA atau BENAWA LAYAR.

Selama melaksanakan perjalanan, sering mengalami persoalan yakni telah delapan kali mengganti dan memotong tiang layarnya. Makin jauh perjalanan makin sempit jarak antara langit dan permukaan air laut, ternyata sampailah Kakah Ukop pada suatu daratan dimana terlihat olehnya jejeran Tihang Langit dan melintanglah Pinggir Dunia. Dalam bahasa Luangan : PALIT JEREJEK LANGIT-PETENG BENTURAN TANA.

Kakah Ukop dalam perjalanannya ditemani oleh saudara kandungnya yakni adiknya. Karena kuasa Sang Kuasa ALLAH TA'ALLA maka naiklah Kakah Ukop ke daratan tapi adiknya tetap tinggal dalam Benawa. Nama adik Kakah Ukop ialah si USING.

Tetapi sial bagi Kakah Ukop saat beliau membatalkan niatnya untuk naik kedaratan kemudian memanggil adiknya akan tetapi  yang dipanggil tidak menyahut maka menolehlah Kakah Ukop kebelakang Benawa ternyata adiknya tidak berada ditempat.

Menolehlah beliau keatas, ternyata adiknya sedang bermain-main dengan orang-orang disebelah tihang-tihang. Lalu Kakah ukop mengambil tindakan untuk naik kedaratan semoga sanggup mengambil dan meminta adiknya.

Karena kekuasaan Yang Maha Kuasa Allah Ta’alla maka adiknya diserahkan kepada orang yang ada disebelah tihang langit tadi, ternyata adiknya sudah tidak bergerak dan bernapas.Kakah Ukop bangun amarahnya dan mohon adiknya dikembalikannya, maka sesudah diterima oleh orang dari sebelah ternyata sanggup lagi bermain dan hidup menyerupai semula.

Maka melihat hal demikian, dipintanya lagi adiknya mengingat beliau ingin kembali ke tempat semula, maka diberikan oleh orang kembali adiknya tenyata keadaan tetap menyerupai semula lagi atau tidak bernapas maupun bergerak, insiden telah berulang kali maka ada selentingan bunyi dari dalam yang menyampaikan bahwa adikmu tinggal saja dengan kami, dan ambillah barang ini sebagai pengganti jiwa adikmu.

Maka Kakah Ukop usang berpikir, dibawa adiknya tapi tetap tidak berdaya, jadi keputusannya diambilnya barang berupa peti besi segi empat itu dan adiknya diberikan kepada mereka.

Setelah peti besi itu diterima oleh Kakah Ukop, berpesanlah orang dari sebelah dan menyampaikan kepada dia, peti ini jangan dibuka olehmu sebelum hingga ke tempatmu.Dengan perasaan sangat cemas Kakah Ukop kembali dengan alat-alat yang dibawanya, disertai tanda tanya memenuhi pikirannya, apa yang bersama-sama didalam peti besi ini.

Lama-kelamaan sampailah beliau pada daratan, entah dimana Kakah Ukop masih belum mengetahui dengan jelas, bangkitlah beliau dengan membawa peti besi itu beserta gong. Dalam keadaan yang sangat letih, beristirahatlah beliau untuk melepas lelah kemudian teringatlah beliau akan peti besi itu tetapi lupa akan isi pesan dari orang yang memberikannya, lantaran berdasarkan perasaan Kakah Ukop, beliau telah hingga ke tempat asalnya maka peti besi itu dibuka ternyata keluarlah berduyun-duyun bercorak ragam insan dari dalamnya. Dia meneliti tempat itu ternyata masih belum hingga pada tempat asalnya. Langsung peti itu ditutup kembali dan meneruskan perjalanan menuju tempat Pasir Kenilo. Nama tempat dimana Kakah Ukop membuka peti itu ialah KAYUN TANGI.

Setelah hingga di tempat Pasir Kenilo, dicobanya membuka peti besi itu tetapi tidak sanggup dibuka sama sekali. Karena perjuangan membuka peti besi itu tidak berhasil maka Kakah Ukop menyumpah, yang isi sumpahnya dikatakan bahwa orang dari tempat Kayun Tangi boleh berusaha atau bermata pencaharian di tempat Pasir Kenilo tapi dilarang membawa pulang hasilnya yang artinya habis dimakan ditempat berusaha itu sendiri lantaran tempat Kayun Tangi sudah cukup banyak orangnya.

Pada balasannya Kakah Ukop menjadi raja di tempat Pasir Kenilo, kemudian Kakah Ukop menanam kayu di gunung. Antara pohon kayu itu ternyata hanya ada satu pohon. Sehingga kayu tersebut menjadi dua warna daunnya, yang sebelah agak kecil daunnya dan yang sebelah daunnya agak besar.

Demikian sejarahnya orang yang berusaha ke tempat Samarinda tidak menjadi berhasil dengan utuh.

Itulah sejarah dan kisahnya, tamatlah riwayat Kakah Ukop.

Baca Juga :
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part I

“SEJARAH SEBELUM ADANYA LANGIT DAN BUMI”
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part II
SENTUME DIAN NA'AN MERENSIA = SEJARAH ASAL MULA MANUSIA
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part III
ORANG LAWANGAN PADA ZAMAN NABI NUH
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part IV
SEJARAH KEPERCAYAAN KEHARINGAN LUANGAN
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part V
 “SEJARAH AYUS, INTONG, TIA PELULE
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part VI
SEJARAH BERITUN TUNJUNG, MUDA LAYUNG MUDA DAHUR, MUDA LAYANG

Sumber : bahasamaanyan.blogspot.co.id


EmoticonEmoticon