Sunday, March 17, 2019

Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part Ii “Sentume Dian Na'an Merensia = Sejarah Asal Mula Manusia”

Berikut yaitu kisah sejarah Dayak Lawangan, kisah ini bersumber dari artikel salah satu blog, yaitu SEJARAH ASAL MULA MANUSIA


Setelah terjadinya Bumi dan Langit, ternyata ada sisa dari pekerjaan Sengkereang Sengkerepang tadi yakni tanah sebesar satu genggam dan langit sebesar satu genggam, kemudian diciptakan oleh Maha Kuasa Allah Ta' Alla  menyerupai citra badan insan yang belum sanggup bergerak dan bernapas sebanyak 2 orang.
Setelah jadi citra insan itu, maka Maha Kuasa Allah Ta' Alla memasukkan roh-Nya kepada kedua orang citra insan itu, mulailah keduanya sanggup bergerak dan bernafas, ternyata keduanya pria semuanya, dan sanggup berbicara serta menyebut namanya masing-masing.

Yang berasal dari tanah namanya LEWIN TANA dan yang berasal dari langit namanya LEWIN LANGIT.

Setelah mereka mempunyai nama kemudian mereka mengucapkan SENGKEREROTUS jikalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia kira-kira artinya 'pantun Teka-Teki' atau kira-kira dalam bahasa Ma'anyan artinya 'Pinay' :
"KULAT URE KULAT TUHA ali OSI BAWE OSI SOONG"
lalu jawab LEWIN TANA :
"MATE TIYA, MATE TUHA ali MATE BAWE MATE UPO"
rupanya LEWIN TANA salah menjawab, harusnya:
"TIA-TIA, TUHA-TUHA, UPO-UPO, BAWE-BAWE"
kalau di Indonesiakan :
"MUDA-MUDA, TUA-TUA, LAKI-LAKI, PEREMPUAN-PEREMPUAN"
Itulah maksud si LEWIN LANGIT.

lalu mereka menciptakan kesepakatan, bila LEWIN TANA ingin bertemu dengan saya kata si LEWIN LANGIT, demikian kau katakan :
"TUNTUNG JEMU LEONG OLAU LIO ALI NO'OK ARAN A'AP".

Kalau di Indonesiakan artinya :
"Buatlah oleh mu dupa dan hidupkan, kemudian tuangkan oleh mu minyak higienis (minyak kelapa) kemudian panggillah nama saya, dan semampunya saya menolong dan membantumu".

Karena rasa kasihnya si LEWIN LANGIT kepada si LEWIN TANA sehingga diberilah oleh si LEWIN LANGIT buah TUO BUROK kepada si LEWIN TANA.

Maksud proteksi dari si LEWIN LANGIT supaya buah itu dimakan oleh si LEWIN TANA tetapi tidak kesampaian maksud hati si LEWIN TANA buah proteksi tersebut hanya dicubitnya saja, diusapkan kekepalanya dan kerambutnya.Disitulah awal terbentuknya kuku, walau dipotong tetap akan muncul demikian juga dengan rambut,walau dicukur tetap bisa panjang.

Lalu LEWIN TANA melaksanakan apa yang dikatakan LEWIN LANGIT, supaya menerima seorang perempuan.

Setelah menerima seorang wanita maka LEWIN TANA membawanya pulang ke dalam rumah. Lalu nama LEWIN TANA berubah nama menjadi SEMPIRANG LA'ANG.Kemudian seorang wanita yang dibawanya tadi diambil menjadi isteri. Setelah beberapa usang mereka berkumpul dalam satu rumah. Hamil lah wanita itu.

Karena dilihatnya wanita itu telah hamil maka oleh SEMPIRANG LA'ANG tidak boleh pergi kemana-mana atau pergi turun ke tanah, wanita tadi atau isterinya itu diberi nama APE BUNGEN TANA. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, berangkatlah SEMPIRANG LA'ANG mencari nafkah ke TANA OLUNG OLAU tetapi larangan-larang yang diucapkan oleh SEMPIRANG LA'ANG tidak diingat atau diindahkan oleh APE BUNGEN TANA.

Semenjak ditinggal olehnya,  isterinya  turun ke tanah dan melahirkan di bawah tangga dan ternyata suaminya melihat apa yang telah terjadi itu, mencari APE BUNGEN TANA kemana-mana hanya setumpuk tanah dibawah tangga.

Meneliti bencana ini maka SEMPIRANG LA'ANG meminta petunjuk dari Maha Kuasa Allah Ta' Alla dan mendapatkan wahyu dari-Nya. Kata Maha Kuasa Allah Ta' Alla : "hai, SEMPIRANG LA'ANG.tutuplah olehmu tumpukan tanah yang ada dibawah tangga itu dengan UYUNG, selama sembilan bulan sembilan hari. Setelah itu gres bisa dibuka olehmu. Dan apa yang diperintahkan oleh Maha Kuasa dilaksanakan oleh SEMPIRANG LA'ANG.

Setelah genap sembilan bulan dan sembilan hari kemudian SEMPIRANG LA’ANG membuka UYUNG tersebut dan ternyata ada seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan, melihat bencana tersebut anak kecil itu dibawa dan dipeliharanya.

Singkat cerita, seiring waktu perjalanan hidup anak kecil tumbuh menjadi wanita remaja dan diambillah wanita itu menjadi isterinya kemudian diberi nama TEBILUNG UYUNG.Sejak itu nama SEMPIRANG LA’ANG berkembang menjadi SERAKIN PINANG.

Sepasang suami-isteri tersebut memperanakkan 41 orang. Hidup mereka hanya memakan tanah OLUNG OLAU yang setiap hari dibawa SERAKIN PINANG dan TEBILUNG UYUNG. Karena setiap harinya mereka berdua melaksanakan itu, maka mereka menemukan KULAT LAMBAT BAYAN di sebuah gunung dan lansung dibawa oleh mereka berdua untuk dimasak menjadi  masakan yang dinamakan SATU JAHAU JAJAU LA’ANG.

Dibawalah makan itu kepada  anak-anaknya. Setelah mereka memakan masakan itu, mereka menjadi mabuk dan ke 41 anaknya menyerupai tidak mempunyai perasaan lagi, seakan merasa sehat. Anak yang paling bau tanah selalu berbicara dan berkata-kata berdasarkan ragam bahasa ibu dan bapaknya.  Dan saudara-saudara lainnya berbicara dalam banyak sekali macam bahasa. 

Anak yang pertama menggunakan bahasa ibu dan bapaknya yaitu membaca bahasa Lawangan atau Luangan.

Itulah sejarah asal mula insan dan bahasanya yang dipergunakan hingga sekarang.

Jadi diantara mereka itu ada yang sama bahasanya dengan TEBILUNG UYUNG dan SERAKIN PINANG yaitu anak mereka yang paling bau tanah berjulukan KAKAH ONGAP LIANG yang tetap menggunakan bahasa Luangan atau Lawangan hingga kini ini.

Riwayat KAKAH ONGAP LIANG memperanankan/memiliki keturunan yang berjulukan REWA LIANG, kemudian REWA LIANG memperanakkan TEMPUK GELUNG.

TEMPUK GELUNG beristeri dengan LOLANG LEOY. Mereka mempunyai keturunan 8 orang anak, yakni :
1.    TAMPUNG GELUNG...
2.    LOLANG LEOI...
3.    DATU SURE...
4.    DATU NENENG LIANG...
5.    DATU SELEPUPUNG...
6.    DATU NENENG OHAN....
7.    DATU MAYAR URUI....
8.    DATU RENTUOY OLLO ....

Baca Juga :
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part I

“SEJARAH SEBELUM ADANYA LANGIT DAN BUMI”
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part II 

“SENTUME DIAN NA'AN MERENSIA = SEJARAH ASAL MULA MANUSIA”
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part III
ORANG LAWANGAN PADA ZAMAN NABI NUH
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part IV
SEJARAH KEPERCAYAAN KEHARINGAN LUANGAN
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part V
 “SEJARAH AYUS, INTONG, TIA PELULE
-    Cerita Sejarah Dayak Lawangan Part VI
SEJARAH BERITUN TUNJUNG, MUDA LAYUNG MUDA DAHUR, MUDA LAYANG

Sumber : bahasamaanyan.blogspot.co.id


EmoticonEmoticon