Tuesday, March 19, 2019

Makna Gerhana (Wulan Telen) Bagi Suku Dayak Maanyan

Menyimak ke belakang, pada tahun 2016 lalu, tepatnya pada bulan maret tanggal 9. Terjadi gerhana matahari total di Indonesia. Pada waktu itu juga berdasarkan kepercayaan suku Dayak Maanyan, gerhana  mempunyai menandakan 'baik dan jelek terhadap dunia'.
 Apabila bulan atau matahari ditutupi atau mulai lindung dari bawah ke atas maka itu menandakan tidak baik. Itu tandanya akan banyak insan yang akan menderita banyak sekali macam penyakit. Dan sawah, ladang dan kebun dapat gagal panen. Sebaliknya, jikalau bulan atau matahari ditutupi mulai dari atas menuju ke bawah, itu juga menandakan sangat tidak baik. Karena insan akan saling ribut baik itu perang, berebut kekuasaan dan lain sebagainya.

Akan tetapi, lanjut dia, bila bulan atau matahari ditutupi gerhana baik dari kiri maupun dari kanan, maka itu merupakan menandakan bahwa dunia akan aman, adil, makmur dansentosa.

Menurut legenda Dayak Ma’anyan ‘wulan telen’ bahasa Maanyan (gerhana). Gerhana itu terjadi alasannya ialah bulan atau matahari ditelan sang naga.

Pada ketika menyerupai itu, tradisi suku Dayak Ma’anyan mereka menciptakan sesajen, beramai-ramai keluar dari rumah melaksanakan tarian khusus tolak bala. Dan memukul gong, gendang serta benda-benda lain yang bunyinya nyaring.

Hal itu dilakukan biar naga yang menelan dapat cepat-cepat mengeluarkannya lagi, sehingga bulan atau matahari dapat memancarkan cahayanya kembali.

Jika di kalangan masyarakat suku Dayak Ngaju yang mendiami DAS Kapuas, Kahayan dan Katingan ada mitos bahwa gerhana terjadi tanggapan matahari/bulan ditelan "taluh" atau "rahu", maka suku Dayak Ma'anyan percaya bahwa gerhana atau "Wulan Telen" terjadi alasannya ialah matahari/bulan ditelan oleh naga.

Tradisi ketika terjadi gerhana di kedua suku yang masih satu rumpun ini pun tidak jauh berbeda. Jika terjadi gerhana matahari atau bulan, maka masyarakat suku Dayak Ma'anyan akan menciptakan sesajen kemudian beramai-ramai keluar rumah untuk melaksanakan ritual tarian tolak bala sembari membunyikan tetabuhan menyerupai gong dan gendang serta benda-benda lainya yang menghasilkan suara yang keras yang bertujuan biar naga segera memuntahkan kembali matahari/bulan yang ditelannya sehingga matahari atau bulan kembali bersinar.

Berikut ialah arti dan makna gerhana berdasarkan kepercayaan suku Dayak Maanyan sebagaimana yang dituturkan sesepuh Desa Bundar di atas :


-    Apabila fase gerhana terjadi vertikal mulai dari bab bawah piringan bulan atau matahari maka itu menandakan akan terjadi banyak sekali macam penyakit pada insan dan kegagalan panen.
-    Apabila fase gerhana terjadi vertikal mulai dari bab atas piringan bulan atau matahari maka itu menandakan akan terjadi keributan besar, pertikaian atau peperangan.
-    Apabila fase gerhana terjadi horisontal mulai dari bab kiri maupun kanan piringan bulan atau matahari maka itu menandakan baik, dunia akan aman, adil, makmur dan sentosa.

Sumber : borneonews.com, infoitah.com, dan banyak sekali sumber lainnya


EmoticonEmoticon